Saya selalu menganggap diri saya sebagai orang yang tertarik pada hampir semua hal dan mungkin terlahir dengan sifat itu. Tentu saja Ayah seperti itu dan dia mungkin telah mewariskan sebagian dari itu kepada saya – jika tidak melalui gennya maka tentu saja pada banyak proyek yang kami tangani bersama.
Ketika saya masih sangat kecil, mungkin tiga atau empat tahun, Ayah mengatakan kepada saya bahwa dia dapat memiliki salah satu mobil tuanya di atas balok untuk mengerjakan sesuatu di bawahnya dan saya akan berada di sana bersamanya mengawasi setiap gerakannya. Dia berkata dia akan membutuhkan alat dan berbalik untuk mengambilnya atau meminta saya untuk mengambilkannya untuknya dan saya akan memiliki alat yang tepat yang dia butuhkan di tangan saya yang terulur seolah-olah dia telah mengomunikasikannya kepada saya secara telepati. Dia bilang aku sepertinya tahu apa yang dia butuhkan tanpa diberitahu.
Beberapa tahun kemudian saya berada di ruang istirahat di ujung utara gedung sekolah kelas satu dan dua di mana ada mesin pop merah dan beberapa anak seusia saya berkeliaran. Mesin itu adalah jenis yang mengeluarkan botol kaca enam ons Coca Cola dari atas.
Setelah diperiksa lebih dekat, mekanismenya sederhana karena memerlukan uang receh untuk dimasukkan ke dalam slot sempit di bagian atas kemudian putar pegangan besar untuk membuka botol berikutnya di bagian bawah lubang tersembunyi. Orang yang mencari coke kemudian akan memasukkan tangannya ke dalam lubang lima inci dan mengambil botol soda pop yang dingin kemudian membiarkan pegangannya kembali ke posisi semula.
Sesekali, saat istirahat atau sebelum kelas, seorang guru agen judi online atau salah satu anak yang orang tuanya punya uang akan membeli cola dan meminumnya sambil saya menonton. Mereka akan selalu menangkap tatapanku seolah bertanya-tanya, “Apa yang dilakukan anak itu menatapku?” Atau untuk bertanya-tanya apakah mereka harus menawari saya minuman atau mempertanyakan apakah saya menatap mereka karena alasan lain, terutama jika orang itu perempuan. Tatapanku akan begitu intens.
Saya tidak yakin mengapa saya menunggu saat itu dan tidak mencoba lebih cepat. Mungkin ini hari pertamaku di sekolah atau pertama kali aku berada di ruang istirahat. Aku hanya tidak ingat. Tapi suatu hari saya memutuskan untuk lebih dekat dengan situasi dan benar-benar naik ke atas mesin di mana saya bisa mengamati aksinya kemudian mengamati dengan cermat ketika seorang gadis kecil berwajah berbintik-bintik masuk dan memasukkan uang perak tipis ke dalam slot di atas dan memutar pegangannya. .
Dari sudut pandang saya, saya melihat mekanisme di dasar lubang mulai bekerja dan botol-botol mulai berputar sampai salah satunya berada tepat di bawah lubang dan gadis kecil itu masuk untuk mengambil botol minumannya.
Dengan tekad yang sama yang saya tunjukkan membantu ayah saya dengan salah satu mobil tuanya, saya memberi perhatian khusus pada hubungan antara tuas dan posisi mekanisme di dasar lubang yang menahan botol berikutnya saat gadis kecil itu mengeluarkan sodanya. pop dan melepaskan tuas.
Ketertarikan saya terbentur ke tingkat lain ketika saya melihat penundaan waktu kecil sebelum pembukaan ditutup dan juga melihat sebotol pop duduk di sana siap untuk diambil. Tetapi sebelum saya bisa memasukkan tangan saya ke sana dan mengambil botol, mekanismenya tertutup, mengunci botol berikutnya di tempatnya.
Masih ada harapan. Jika saya bisa memasukkan tangan saya ke sana lebih cepat dan mengambil botol sebelum tuas menutup sepenuhnya maka gadis kecil itu tidak akan menjadi satu-satunya yang memiliki sebotol Coca Cola sedingin es enam ons.
Berpikir bahwa saya terus menonton dengan rasa ingin tahu sebagai orang lain, seorang anak berbadan gemuk seusia saya mendekati mesin dan memasukkan uang recehnya ke dalam slot dan menarik tuasnya. Kami bertukar pandang saat dia mengeluarkan coke-nya dan itu mungkin menghabiskan beberapa waktu tunda yang saya butuhkan sebelum mekanisme menutup botol berikutnya. Tetapi saya tidak memikirkannya pada saat itu dan masuk setelah apa yang saya pikir akan menjadi sebotol soda pop gratis.